Sumbertegangan yang digunakan untuk menyuplai instalasi listrik rumah/gedung adalah sumber tegangan 3 phase, 220 volt/380 volt. Jumlah beban untuk masing-masing fasa dalam sistem 3 phase diharuskan seimbang agar kestabilan distribusi daya dapat terjamin.
Instalasilistrik adalah jaringan perlengkapan rangkaian listrik yang dirangkai sedemikian rupa yang menghubungkan komponen satu dengan lainnya dalam ruangan tertentu untuk membangkitkan, memakai, mengubah, mengalihkan, mengumpulkan atau membagikan tenaga listrik. Berdasarkan pemakaian tenaga listrik dan tegangannya, instalasi listrik dibedakan menjadi beberapa yaitu sebagai berikut :
Jadiketika sobat berjalan menuju ruangan selanjutnya dan menekan S2 pada posisi 2 akan membuat lampu 1 mati dan lampu 2 hidup jika S3 dalam posisi 1. Sesuai dengan keterangan. Selanjutnya, kabel fasa dari posisi 2 S3 diteruskan pada L3. Jadi, ketika sobat bergerak menuju ruangan 3 dan sobat menekan saklar 3 sehingga saklar 3 (S3) berubah
Vay Tiền Nhanh. A. PANEL DISTRIBUSI LISTRIK Untuk mengalirkan energi listrik dari pusat atau gardu I nduk stepdown ke beban listik konsumen harus melewati pane daya dan panel distribusi listrik. Panel daya adalah tempat untuk menyalurkan dan mendstribusika energi listrik dari gardu listrik step down ke panel-panel distribusinya. Sedangkan pael distribusi daya adalah tempat menyalurkan dan mendistribusikan energi listrik dari panel daya ke beban konsumen baik untuk instalasi tenaga meupun untuk instalasi penerangan. Perhatikan gambar diagram satu garis pael daya dan panel distribusi listrik di bawah ini. gambar diagram satu garis panel daya dan panel distribusi daya listrik Panel daya maupun panel distribusi daya merupakan keharusan, hal tersebut akan memudahkan Pembagian energi listrik secara merata dan tepatPengamanan instalasi dan pemakaian listrikPemeriksaan, perbaikan atau pemeliharaan Untuk itu di dalam pembuatan panel harus diperhatikan hal-hal yang penting agar Mudah dilayani dan amanDipasang pada tempat yang mudah dicapaiDi depan panel ruangannya harus bebasPanel tidak boleh ditempatkan di posisi yang lembab Perlu diketahui juga dalam pemasangan instalasi panel distribusi listrik harus memperhatikan sesuai dengan puil Semua penghantar/kabel harus disusun rapiSemua komponen harus dipasang rapiSemua bagian yang bertegangan harus dilindungiSemua komponen terpasang dengan kuatJika terjadi gangguan tidak akan meluasMudah diperluas/dikembangkan jika diperlukanMempunyai keandalaan yang tinggi. B. KONSTRUKSI Ada beberapa komponen yang dipasang pada panel distribusi listrik antara lain saklar utama/pemisah, pembatas arus Miniatur Circuit Breaker MCB, Earth Leak Circuit Breaker ELCB, terminal, Rel Omega, dan busbar. Pada sisi luar bagian pintu panel dipasang lampu indikator dan` alat ukur berupa ampere meter dan volt meter. Adapun pada rangkaian diluar panel merupakan komponen instalasi penerangan berupa saklar, kotak kontak, lampu, kotak hubung bagi, pipa pvc, lampu dan beban lainnya. Pada gedung yang mempunyai berapa ruang dan melayani beban listrik penerangan, yang berupa lampu-lampu penerangan. Pada sebuah bangunan gedung, instalasi penerangan 3 fasa bangunan gedung panel instalasi penerangan C. PERSYARATAN UMUM INSTALASI LISTRIK Perencanaan Instalasi Listrik Sumber PUIL 2000 halaman 105 Persyaratan umum Ketentuan umum Rancangan instalasi listrik harus memenuhi ketentuan PUIL ini dan peraturan lain yang tersebut dalam Rancangan instalasi listrik harus berdasarkan persyaratan dasar yang ditentukan dalam BAB 2 terutama dan memperhitungkan serta memenuhi proteksi untuk keselamatan yang ditentukan dalam BAB 3. Sebelum merancang suatu instalasi listrik harus dilakukan penilaian assessment dan survai lokasi. CATATAN Metode penilaian dan hal-hal yang disurvai dijelaskan dalam IEC 364-3 Rancangan instalasi listrik ialah berkas gambar rancangan dan uraian teknik, yang digunakan sebagai pedoman untuk melaksanakan pemasangan suatu instalasi listrik. Rancangan instalasi listrik harus dibuat dengan jelas, serta mudah dibaca dan dipahami oleh para teknisi listrik. Untuk itu harus diikuti ketentuan dan standar yang berlaku. Rancanganinstalasi listrik terdiri dari a Gambar situasi, yang menunjukkan dengan jelas letak gedung atau bangunan tempat instalasi tersebut akan dipasang dan rancangan penyambungannya dengan sumber tenaga listrik. b Gambar instalasi yang meliputi 1 Rancangan tata letak yang menunjukkan dengan jelas letak perlengkapan listrik beserta sarana kendalinya pelayanannya, seperti titik lampu, kotak kontak, sakelar, motor listrik, PHB dan lain-lain. 2 Rancangan hubungan perlengkapan listrik dengan gawai pengendalinya sepertihubungan lampu dengan sakelarnya, motor dengan pengasutnya, dan dengan gawai pengatur kecepatannya, yang merupakan bagian dari sirkit akhir atau cabang sirkit akhir. 3 Gambar hubungan antara bagian sirkit akhir tersebut dalam butir b dan PHB yang bersangkutan, ataupun pemberian tanda dan keterangan yang jelas mengenai hubungan tersebut. 4 Tanda ataupun keterangan yang jelas mengenai setiap perlengkapan listrik. c Diagram garis tunggal, yang meliputi 1 Diagram PHB lengkap dengan keterangan mengenai ukuran dan besaran pengenal komponennya; 2 Keterangan mengenai jenis dan besar beban yang terpasang dan pembagiannya; 3 Sistem pembumian dengan mengacu kepada \ 4 Ukuran dan jenis penghantar yang dipakai. d Gambar rinciyang meliputi 1 Perkiraan ukuran fisik PHB; 2 Cara pemasangan perlengkapan listrik; 3 Cara pemasangan kabel; 4 Cara kerja instalasi kendali. CATATAN Gambar rinci dapat juga diganti dan atau dilengkapi dengan keterangan atau uraian. e Perhitungan teknis bila dianggap perlu, yang meliputi antara lain 1 Susut tegangan; 2 Perbaikan faktor daya; 3 Beban terpasang dan kebutuhan maksimum; 4 Arus hubung pendek dan daya hubung pendek; 5 Tingkat penerangan. f Tabel bahan instalasi, yang meliputi 1 Jumlah dan jenis kabel, penghantar dan perlengkapan; 2 Jumlah dan jenis perlengkapan bantu; 3 Jumlah dan jenis PHB; 4 Jumlah dan jenis luminer lampu. g Uraian teknis, yang meliputi 1 Ketentuan tentang sistem proteksidengan mengacu kepada 2 Ketentuan teknis perlengkapan listrik yang dipasang dan cara pemasangannya; 3 Cara pengujian; 4 Jadwal waktu pelaksanaan. h Perkiraan biaya D. BAHAN KERJA 1. Fitting Lampu E27 Fiting termasuk bahan jadi dan merupakan alat yang berfungsi sebagai pemegang atau tempat bola lampu. Fitting lampu sejenis Edison dan jenis bayonet harus dipasang dengan bagian tengah hantaran fasa, sedangkan kontak luar ulir dari fitting dihubungkan pada hantaran netral. Pasal 206 B2 PUIL 771. Seluruh bagian luar fiting lampu yang dipasang dalam ruang berdebu, lembab, sangat panas,berisi bahan mudah terbakar, atau mengandung bahan korosi, harus terbuat dari bahan porselin atau bahan isolasi lain yang sederajat. Terlepas dari keadaan ruang seperti disebutkan di atas, bagian luar fiting lampu yang bertegangan lebih dari 300 V ke bumi, harus selalu terbuat dari bahan porselin atau bahan isolasi lain yang sederajat. PUIL 2000 hal 168 Bagian luar dari fitting lampu harus dibuat dari bahan porselin, atau bahan isolasi lain yang sederajat. pasal 856 A4 PUIL 77. 2. Sakelar Sakelar ialah sebuah perangkat yang digunakan untuk memutuskan jaringan listrik, atau untuk menghubungkannya 3. Kotak Kontak atau Stopkontak Menurut PUIL 2000 halaman 10 dan 11, kotak kontak ialah susunan gawai pemberi dan penerima arus yang dapat dipindah-pindahkan, untuk menghubungkan dan memutuskan saluran ke dan dari bagian instalasi. Kontak tusuk meliputi a kotak kontak –bagian kontak tusuk yang merupakan gawai pemberi arus; b tusuk kontak –bagian kontak tusuk yang merupakan gawai penerima arus Kotak Kontak Biasa KKB kotak kontak yang dipasang untuk digunakan sewaktu-waktu tidak secara tetap bagi peranti listrik jenis apa pun yang memerlukannya, asalkan penggunaannya tidak melebihi batas kemampuannya. Kotak Kontak Khusus KKK kotak kontak yang dipasang khusus untuk digunakan secara tetap bagi suatu jenis peranti listrik tertentu yang diketahui daya maupun tegangannya. Ada beberapa persyaratan yang perlu diperhatikan dalam pemasangan / menempatkan kotak kontak, antara lain Tusuk kontak harus dirancang sedemikian rupa sehingga ketika dihubungkan tidak mungkin terjadi sentuhan tak sengaja dengan bagian aktif. PUIL 2000 hal 175 Tusuk kontak harus terbuat dari bahan yang tidak mudah terbakar, tahan lembab dan secara mekanik cukup kuat. PUIL 2000 hal 175 Tusuk kontak yang tidak terlindung tidak boleh dibuat dari bahan yang mudah pecah. PUIL 2000 hal 175 Sebagai pengecualian dari di atas, tusuk kontak untuk kuat arus 16A ke bawah pada tegangan rumah, boleh terbuat dari bahan isolasi yang tahan terhadap arus rambat. PUIL 2000 hal 175 Sambungan antara tusuk kontak dan kabel fleksibel harus baik untuk menghindari kerusakan mekanis. PUIL 2000 hal 175 simbol diagram simbol diagram pengawatan 4. fuse Menurut PUIL 2000 halaman 6, Fuse/Pengaman Lebur ialah bagian dari pengaman lebur yang dirancang agar lebur bila pengaman lebur bekerja. Menurut PUIL 2000 halaman 12, pengaman lebur sekering ialah gawai penyakelaran dengan peleburan satu komponen atau lebih yang dirancang khusus dan sebanding, yang membuka sirkit tempat pengaman lebur disisipkan dan memutus arus bila arus tersebut melebihi nilai yang ditentukan dalam waktu yang sesuai. Pengaman lebur meliputi semua bagian yang membentuk gawai penyakelaran yang utuh fuse . Fuse atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Sekering adalah komponen yang berfungsi sebagai pengaman dalam Rangkaian Elektronika maupun perangkat listrik. Fuse Sekering pada dasarnya terdiri dari sebuah kawat halus pendek yang akan meleleh dan terputus jika dialiri oleh Arus Listrik yang berlebihan ataupun terjadinya hubungan arus pendek short circuit dalam sebuah peralatan listrik / Elektronika. Dengan putusnya Fuse sekering tersebut, Arus listrik yang berlebihan tersebut tidak dapat masuk ke dalam Rangkaian Elektronika sehingga tidak merusak komponen terdapat dalam rangkaian Elektronika yang bersangkutan. Fuse Sekering terdiri dari 2 Terminal dan biasanya dipasang secara Seri dengan Rangkaian Elektronika / Listrik yang akan dilindunginya sehingga apabila Fuse Sekering tersebut terputus maka akan terjadi “Open Circuit” yang memutuskan hubungan aliran listrik agar arus listrik tidak dapat mengalir masuk ke dalam Rangkaian yang dilindunginya. simbol diagram satu garis weiring diagram 5. Kabel NYA Kabel NYA adalah kabel yang mempunyai isolasi berupa PVC, dengan inti tembaga tunggal yang pejal. Kabel NYA banyak digunakan dalam instalasi listrik perumahan, yang merupakan kabel udara dengan karakteristik tidak tahan terhadap panas. Untuk itu, pemasangan kabel NYA harus dilindungi oleh pipa PVC atau pipa aluminium untuk mencegah terjadinya kerusakan fisik seperti keratin tikus, terbakar, dll. Kabel rumah tanpa selubung berisolasi PVC yaitu NYA, NYAF dan berisolasi karet NGA, tidak boleh dipasang di dalam atau pada kayu, dan tidak boleh pula langsung pada, di dalam, atau di bawah plasteran. PUIL 2000 Kabel rumah berisolasi karet NGA dan berisolasi PVC NYA harus dipasang didalam pipa instalasi; jika tidak, maka harus ditempuh cara-cara tersebut dalam PUIL 2000 6. Kabel NYYHY Nama kabel Kabel termoplastik sedang berselubung termoplastik Tegangan nominal antara penghantar 600-1000 V Jumlah inti 2 sampai dengan 7 Menurut PUIL halaman 281, kabel ini hanya cocok dalam ruang kering untuk peralatan listrik domestic, juga dalam ruang lembab sementara. Dengan tekanan mekanik sedang, misalnya untuk mesin cuci, lemari es, dsb. NYYHY biasanya berwarna hitam. Kabel-kabel ini berinti lebih dari 1 kabel. Biasanya digunakan untuk instalasi didalam rumah yang tidak permanen, karena sifatnya fleksible dan tidak mudah patah. 7. Lampu Pijar Lampu pijar yang digunakan dalam praktikum bengkel listrik yaitu lampu Philip 40W/220V. Menurut PUIL 2000 halaman 171, Lampu untuk penggunaan umum pada sirkit penerangan tidak boleh dilengkapi dengan pangkal Edison E27 jika dayanya lebih dari 300 W, juga tidak boleh dilengkapi dengan pangkal Goliath E40 jika dayanya melebihi 1500 W. Di atas 1500 W hanya boleh digunakan pangkal lampu atau gawai lampu yang khusus. Lampu pijar adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui penyaluran arus listrik melalui filamen yang kemudian memanas dan menghasilkan cahaya. simbol lampu pujar 8. Alat Pengukur dan Pembatas APP Berikut ini ketentuan mengenai pemasangan APP Di APP terdapat meter energi,terminal netral, dan pembatas arus MCB yang kemampuannya harus sesuai dengan paket daya pelanggan yang ditetapkan. Bila jenis penghantar yang disambung berbeda, maka harus digunakan terminal bimetal. Meter energi yang dipasang pada APP harus sudah ditera oleh instansi yang berwenang. Kotak APP harus dalam keadaan tersegel selama dioperasikan. Pada APP harus tersedia juga terminal untuk pembumian BKT karena umumnya kotak APP terbuat dari logam APP harus dipasang dengan baik ditempat yang mudah dilihat dan dicapai untuk kepentingan pencatatan rutin energi terpakai dan pemeriksaan umumnya dengan tinggi 1,80 meter. kwh meter 3 fasa Bagian-bagian kwh meter dan fungsinya. a. Badan body terdiri dari Bagian atas Bagian bawah b. Kumparan arus terdiri dari Pada kwh metter 1 fasa kumparan arus 1 set Pada kwh metter 3 pasa 3 kawat kumparan arus 2 set. Pada kwh metter 3 pasa 4 kawat kumparan arus 3 set. Pada kumparan arus dilengkapi dengan kawat tahanan atau lempengan besi yang berfungsi sebagai pengatur cosines phi faktor kerja Kumparan tegangan terdiri dari Pada kwh 1 phasa c. Piringan Piringan kwh meter ditempatkan dengan 2 buah bantalan atas dan bawah yang digunakan agar piringan kwh meter dapat berputar dengan mendapat gesekan sekecil mungkin. d. Circuit breaker MCB Seperti yang dijelaskan sebelumnya, MCB inilah komponen yang bertugas memutus aliran listrik bila terjadi pemakaian daya yang berlebihan oleh konsumen atau bila terjadi gangguan hubungan singkat dari suatuperalatan listrik rumah. Saat melakukan perbaikan instalasi listrik rumah, komponen ini sebaiknya dimatikan e. Meter listrik sebagai penunjuk besarnya daya listrik yang telah digunakan pelanggan. Satuannya dalam kwh kilowatt hour. Indikatornya terlihat dari angka-angka yang tercatat. Petugas PLN yang rutin berkunjung tiap bulan selalu mencatat angka-angka ini. . f. Spin control merupakan sebuah komponen yang bekerja dengan berputar bila terjadi pemakaian daya listrik. Semakin besar daya yang digunakan maka perputaran akan semakin cepat. Besarnya daya pemakaian akan dicatat oleh “meter listrik” dan bila kelebihan akan dibatasi oleh MCB g. Pengaman listrik sekring atau panel hubung bagi fungsi utamanya adalah mengamankan instalasi bila masalah seperti hubung pendek diperalatan listrik dengan cara memutuskan arus listriknya. h. Spesikasi kwh meter merek nama perusahaan yang membuat kwh meter type, jenis, model identitas meter oleh pabrik tahun tahun pembuatan kwh meter nomor nomor seri dari pabrik tegangan nominal kumparan missal 3 x 230/400V arus nominal kumparan magnet arus misal 520A arus nominal = 5A dengan batas kesalahan terkecil kumparan sanggup dialuri arus 20A dengan kesalahan masih batas yang diijinkan class angka/kategori yang menentukan ketelitian keh meter limit error frekuensi frekuensi nominal dari kumparan tegangan Hz tanda panah arah putaran piringan kwh meter yang benar constata meter besaran pada kwh meter yang menyatakan hubungan antara hasil putaran dengan energy yang terpakai disimbol C dalam satuan revulsi/kw 9. Proses pemasangan Berikut langkah-langkah pemasangan instalasi penerangan 3 fasa in plaster Menyiapkan gambar kerja pada kertas mengenai rancangan instalasi penerangan 3 fasa yang akan dipasang a. Diagram Kerja b. Diagram Lokasi c. Diagram Pengawatan d. Diagram Pengawatan Panel e. Diagram Pengawatan APP 3 fasa 2. Mendata dan menyiapkan komponen yang dibutuhkan Bill of Quantity. 3. Menyiapkan bahan-bahan yang akan digunakan 4. Memakai dan memperhatikan Alat Pelindung Diri APD sebelum memulai pekerjaan 5. Memasukkan kabel ke dalam pipa sesuai dengan yang telah di desain dan jangan lupa untuk menandai kabel tersebut agar suatu saat tidak bingung memasang komponen yang telah dipersiapkan 6. Merencanakan dan membuat panel. a. Lakukan pemasangan komponen pada panel. Usahakan tata letak komponen serapi mungkin sesuai dengan “Layout Panel”, hal ini bertujuan agar ketika terjadi kerusakan dapat diperbaiki dengan mudah pengecekan/maintenance. b. Lakukan penyambungan pada komponen sesuai dengan Wiring Diagram Panel. Hal yang perlu diperhatikan adalah, pada tiap pemasangan sumber harus melalui line up terminal. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi kerusakan pada komponen lain. c. Setelah pengawatan pada panel selesai, maka panel siap untuk dipasang dan dihubungkan dengan beban. Ujung-ujung kabel yang terhubung pada beban, langsung disambungkan pada masing-masing pengaman yang telah ditentukan sebelumnya. Setelah semua tersambung dengan rapi, maka instalasi siap untuk diuji 7. Melaksanakan commissioning dalam keadaan tidak bertegangan meliputi Pemeriksaan Kontinuitas dan Pemeriksaan Tahanan Isolasi 8. Pemasangan APP 3 fasa. commissioning dalam keadaan bertegangan tanpa beban meliputi Pemeriksaan Urutan Fasa dan Pemeriksaan Nominal Tegangan. 10. Penyambungan kWh-meter dengan sumber tegangan menggunakan kabel NYYHY. 11. Memasang Lampu dan Heater sebagai beban untuk membuktikan pemasangan instalasi benar-benar berhasil. 12. Melaksanakan commissioning dalam keadaan bertegangan dan berbeban yang meliputi Uji Nominal Tegangan, Uji Arus, dan Uji Beban Daftar Pustaka [1] M. Kharis, Memelihara Panel Listrik. Departemen Pendidikan Nasional, 2005. [2] laporan penerangan 3 fasa’, Scribd. [Online]. Available [Accessed 07-Oct-2018]. [3] Djoko Laras Jobsheet Praktek Instalasi Listrik Industri. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT UNY, 2013. [4] R. F. Dziuba, D. G. Jarrett, L. L. Scott, and A. J. Secula, Fabrication of High-Value Standard Resistors’, IEEE Transactions on Instrumentation and Measurement, vol. 48, no. 2, Jan. 1999. [5] Politeknik Negeri Malang,
komponen instalasi penerangan 3 fasa